Silogisme
adalah proses logis yang terdiri dari tiga bagian. Dua bagian pertama merupakan
premis-premis atau pangkal tolak penalaran silogistik. Sedangkan bagian ketiga
merupakan perumusan hubungan yang terdapat antara kedua bagian pertama melalui
pertolongan term penengah (M). bagian ketiga ini disebut juga kesimpulan yang
berupa pengetahuan baru (konsekuens). Proses menarik suatu kesimpulan dari
premis-premis tersebut disebut penyimpulan.
Suatu premis
adalah suatu pernyataan yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga pernyataan
tadi menegaskan atau menolak bahwa sesuatu itu benar atau tidak benar. Suatu
premis dapat mengatakan suatu fakta, suatu generalisasi, atau sekedar suatu
asumsi atau sesuatu yang spesifik. Pada pokoknya silogisme mempunyai dua bentuk
asli, yaitu: silogisme kategoris dan silogisme hipotetis.
Silogisme
hipotesis terdiri dari suatu putusan bersayarat sebagai ”mayor”dalam bentuk
”apabila p maka q”(”p”dan ”q”adalah dua proposisi),lalu suatu ”minor”yang dapat
terjadi dalam empat bentuk,dan akhirnya kesimpulan.
SILOGISME KATEGORIAL
Silogisme
kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang
kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis
mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis
minor.
Silogisme
kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum
: Premis Mayor (My)
Premis
khusus :Premis Minor (Mn)
Premis
simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam
simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan
predikat simpulan disebut term minor.
Contoh:
Contoh
silogisme Kategorial:
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SMA
Mn : Bustomi adalah mahasiswa
K : Bustomi lulusan MA
My : Tidak ada manusia yang abadi
Mn : Socrates adalah manusia
K : Socrates tidak abadi
My : Semua pelajar memiliki buku
tulis.
Mn : Firman tidak memiliki buku tulis
K : Firman bukan pelajar
SILOGISME HIPOTESIS
Silogisme
Hipotesis adalah jenis silogisme yang terdiri atas premis mayor yang bersifat
hipotesis, dan premis minornya bersifat katagorial. Silogisme Hipotesis ini
dapat dibedakan menjadi 4 macam , yaiu :
1.
Silogisme
hipotesis yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh :
Jika hari ini cerah , saya akan ke
rumah kakek ( premis mayor )
Hari ini cerah ( premis minor )
Maka saya akan kerumah kakek (
kesimpulan ).
2.
Silogisme
hipotesis yang premis minornya mengakui bagian konsekuen
Contoh :
Jika hutan banyak yang gundul , maka
akan terjadi global warming ( premis mayor )
Sekarang terjadi global warming (
premis minor )
Maka hutan banyak yang gundul (
kesimpulan ).
3.
Silogisme
hipotesis yang premis minornya mengingkari antecedent
Contoh :
Jika pembuatan karya tulis ilmiah
belum di persiapkan dari sekarang, maka hasil tidak akan maksimal
pembuatan karya ilmiah telah di
persiapkan maka hasil akan maksimal
4.
Silogisme
hipotesis yang premis minornya mengingkari konsekuen
Contoh :
Bila presiden Mubarak tidak turun ,
Para demonstran akan turun ke jalan
Para demonstran akan turun ke jalan
Jadi presiden Mubarak tidak turun.
Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah
silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi
alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.
Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
Nenek Sumi berada
di Bandungf atau Bogor.
Nenek Sumi berada
di Bandung.
Jadi, Nenek Sumi tidak
berada di Bogor.
Contoh :
My : Kucing berada di dalam rumah atau di luar rumah
Mn : Kucing berada di luar rumah
K : Jadi, kucing tidak berada di dalam rumah
ENTINEM
Entimem
adalah semacam silogisme, dan silogisme pertimbangan dari segala jenis.dan entimem dapat menimbulkan
pembuktian.Dengan silogisme di persingkat dan premis akan jarang muncul pada
perkataan itu.
Contoh:
Premis mayor: siapa saja yang dapat nilai 100 maka dia adalah siswa pintar
Premis minor: andin mendapat nilai 100
Konklusi: andin adalah siswa pimtar
dalam kata di atas premis mayor nya adalah umum yaitu “Siapa saja”.dan apabila mengubah entimem menjadi silogisme kita harus mencari kesimpulan yaitu kata-kata seperti jadi,karena itu,oleh karena itu,karena dan lain lain.Seperti kalimat di atas
entimem nya : andin adalah siswa pintar karena dia telah mendapatkan nilai 100.
Contoh:
Premis mayor: siapa saja yang dapat nilai 100 maka dia adalah siswa pintar
Premis minor: andin mendapat nilai 100
Konklusi: andin adalah siswa pimtar
dalam kata di atas premis mayor nya adalah umum yaitu “Siapa saja”.dan apabila mengubah entimem menjadi silogisme kita harus mencari kesimpulan yaitu kata-kata seperti jadi,karena itu,oleh karena itu,karena dan lain lain.Seperti kalimat di atas
entimem nya : andin adalah siswa pintar karena dia telah mendapatkan nilai 100.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar