The Hardest Thing To Do Is Being Next To Someone You Know You Can't Have - Vigos

Jumat, 10 Mei 2013

MARI TINGKATKAN KUALITAS BARANG



 Ø  Abstrak

Sejak ditandatanganinya perjanjian ASEAN Free Trade Area (AFTA)-Cina pada Januari 2010, Indonesia sudah memasuki fase globalisasi. Persaingan pasar bebas yang tidak mungkin dapat dihindari oleh Indonesia membawa serentetan kekhawatiran akan masa depan perekonomian negara ini.
Ketidaksiapan Indonesia menghadapi AFTA-Cina yang merupakan program pasar bebas ini membuat produk-produk dalam negeri Indonesia semakin terpuruk. Banyaknya produk-produk luar negeri yang masuk ke Indonesia, secara perlahan mengubah pola pikir masyarakat terhadap produk-produk dalam negeri.
Tidak sedikit masyarakat  Indonesia yang merasa lebih berkelas ketika bisa menggunakan produk terkemuka dunia dan kemudian memamerkannya kepada orang lain. Sri Nuryanti, mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta dalam artikel berjudul “Cinta Produk Dalam Negeri Digemborkan, Kualitas Tak Mencapai Standar” mengatakan, kebiasaan menggunakan produk luar negeri secara terus-menerus bukan saja akan mengubah pola pikir bangsa Indonesia, tapi juga akan mengubah pola budaya bangsa Indonesia.
Ia menambahkan, peranan penting pemerintah juga sangat dibutuhkan dalam memajukan produk-produk dalam negeri sehingga dapat dicintai oleh masyarakat Indonesia sendiri.
“Alangkah baiknya pemerintah bukan hanya menuntut masyarakat untuk selalu menggunakan produk dalam negeri melainkan juga melakukan evaluasi-evaluasi terhadap kualitas-kualitas produk yang ada sehingga ke depannya bisa dilakukan langkah-langkah sebagai upaya perbaikan,” tulisnya.
Sementara itu, sarjana Teknologi Industri Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Randi Swandaru mengatakan , perlu adanya tindakan-tindakan dari masyarakat khususnya generasi muda dalam menumbuhkan sikap nasionalisme dengan lebih mencintai produk dalam negeri. “Pemuda harus lebih proaktif mengambil langkah untuk membuat perubahan di masyarakat,” katanya.
Langkah-langkah tersebut antara lain mengubah pola pikir masyarakat terhadap produk-produk luar negeri yang dianggap lebih tren dan lebih bergengsi daripada produk dalam negeri.
Padahal menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Bandung, Bulgan Alamin, mencintai produk nasional akan dapat meningkatkan jiwa dan semangat nasionalisme.
“Bangsa yang besar tidak hanya meng­hargai jasa para pahla­wan­­nya tapi juga bang­sa yang bisa meng­har­gai dan men­cintai produksi dalam negerinya,” kata Bulgan seperti dikutip Bandung.go.id.
Selain itu, penggunaan produk dalam negeri secara langsung dapat membangkitkan perekonomian negara serta menghidupkan produsen-produsen lokal dan menyejahterakan para pekerjanya. Sebaliknya menggunakan produk luar negeri justru akan memajukan perekonomian negara lain.
Sementara itu Istri Handayani, aparatur Dinas Perhubungan , Komunikasi, dan Informatika Kota Singkawang, dalam dialog publik “Aku Cinta Produk Indonesia” mengatakan, mencintai produk dalam negeri dengan membeli segala produk Indonesia akan memberikan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Terlebih di wilayah-wilayah yang berbatasan dengan negara lain seperti Malaysia, Singapura, atau Brunei Darussalam.
“Dengan kondisi geografis Kota Singkawang yang berdekatan dengan negara tetangga, tantangan untuk me­wujudkan dan meng­ajak mas­yarakat lebih men­cintai pro­duk da­lam negeri tidak­lah ri­ngan,” kata­nya dilansir situs hubkominfo.singkawangkota.go.id.
Namun demikian, paparnya, kita tidak boleh menyerah. Sebab, membeli produk asing sama saja dengan menyejahterakan masyarakat luar dan sebaliknya tidak menyejahterakan masyarakat Indonesia sendiri. Karena itu kecintaan terhadap produk-produk lokal harus selalu ditumbuhkan dalam setiap diri anak bangsa

Ø  Pendahuluan

Pada pasar ini kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak secara leluasa. Ada pun harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan konsumen. Permintaan mencerminkan keinginan konsumen, sementara penawaran mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu, kopra, dan minyak kelapa. Bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian istimewa ( pertukangan, kerajinan ). Dalam persaingan sempurna ini pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya, jumlah pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masing-masing pembeli dan penjual tidak mampu mempengaruhi harga pasar. Dengan demikian masing-masing pembeli dan penjual telah menerima tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu datum atau fakta yang tidak dapat di ubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama sehingga bila penjual menurunkan harga, ia Akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikan harga. Maka pembeli akan lari penjual lainnya. Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografiiklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri. Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri. Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri. Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.

Ø  Landasan Teori
Pasar adalah tempat atau mekanisme bertemunya kepentingan konsumen di satu sisi, dengan kepentingan produsen di sisi lain. Oleh karena itu, pasar ini mempunyai banyak fungsi bagi pelaku ekonomi baik konsumen, produsen, maupun pemerintah. Misalnya pasar berfungsi sebagai sumber informasi bagi konsumen, produsen, bahkan juga pemerintahan.
Dengan demikian, pasar mempunyai peranan yang sangat strategis bagi pelaku bisnis (produsen) dan masyarakat secara keseluruhan. Tanpa ada akses pasar, maka tidak mungkin suatu bisnis dapat bertahan hidup. Pasar adalah tempat para produsen bersaing merebut konsumen dalam rangka mencapai tujuan usahanya. Di samping itu, pasar mempunyai berbagai bentuk struktur yang mempunyai hukumnya sendiri-sendiri, sehingga berpengaruh dan menentukan tinggi rendahnya harga yang akan terjadi.
Selanjutnya, dari sisi konsumen, pasar adalah sumber informasi mengenai pilihan yang dapat dilakukan. Semakin banyak produsen di pasar, dan sebaliknya. Dengan demikian, konsumen juga berkepentingan terhadap kondisi pasar dari barang dan jasa yang dibutuhkannya. Dari sisi luas atau ruang lingkupnya,pasar dapat juga dikelompokkan menjadi pasar domestic pasar ekspor, atau pasar luar negeri. Dengan demikian, maka pemahamanmengenai pasar ini sangat penting dalam menganalisis fenomena ekonomi, baik bagi pelaku maupun pembuat keputusan di bidang bisnis dan ekonomi publik. Dari uraian di atas terlihat bahwa para pelaku ekonomi, khususnya produsen, perlu mempunyai strategi bersaing yang andal untuk mencapai tujuan bisnisnya.
Pada  dasarnya pasar persaingan sempurna PPS tidak mengenal kompetisi antar perusahaan karena kesempurnaan yang dimilikinya baikdari sisi produk, penjual,pembeli, maupun informasi yang dimiliki pembeli dan penjual. Pada PPS semua variabel ekonomi terutam harga tentang harga (price) ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan pasar, dan bukan tindakan dari perusahaan. Lain lagi pada pasar global, cukup kompetitif perusahaan satu dalam menentukan produksinya masih menunggu reaksi dari perusahaan lain. Jadi kebijakan-kebijakan perusahaan dilakukan dengan pertimbangan keberdaan perusahaan lain.
Keberadaan PPS secara realitas tidak ada, karena ia hanya ada secara teori. Namun demikian pasar global dewasa ini mengarah pada konsep PPS dalam arti, variabel harga ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara penawaran dan permintaan pasar.
Kajian teori banyak menyebutkan bahwa PPS identik dengan pasar persaingan murni(pure competition). Persangan murni penekanannya hanya pada situasi tanpa adanya monopoli sama sekali. Sedangkan pada PPS penekanannya pada mobilitas sumber daya dan pengetahuan yang sempurna baik pada pembel mapu penjual. Misalnya adanya inovasi teknologi perusahaan, maka perusahaan lain segera mengetahuinya. Secara substansi sebenarnya sama. Atas dasar keadaan inilah, maka ekonomi sering menggunakan PPS daripda pasar murni  sehingga dari persyaratan yang ada PPS mempunyai beberapa ciri .

Ø  Pembahasan
Bersaing pada Pasar Dunia

Sebaiknya perusahaan melakukan ekspansi kedalam pasar dunia,hal itu bertujuan untuk:
1.   Untuk  memasuki akses terhadap pelanggan-pelanggan baru, dengan alasan bahwa ekspansi ke dalam pasar dunia akan memberi potensi untuk meningkatkan pendapatan, laba dan pertumbuhan  jangka panjang, dan dapat  menjadi perusahaan domestik yang mapan.
2.   Untuk mencapai biaya rendah dan dan meningkatkan daya saing perusahaan.  Banyak perusahaan melakukan perluasan usaha karena pasar domestik dan industri mereka sudah terbatas, sehingga dengan demikian pada hakekatnya meningkatkan daya saing- perusahaan.
3.   Untuk mengkapitalisasi kompetensi utamanya. Sebuah perusahaan dapat memperluas kompetensi dan kapabilitasnya untuk posisi memperoleh keuntungan kompetetif dalam pasar luar negeri seperti pada pasar domestik.
4.   Untuk menyebar atau membagi risiko bisnisnya melalui perluasan pasar yang telah ada.


Perusahaan industri yang didasarkan pada sumber daya alam, seperti minyak dan gas. mineral, karet, dan kayu, sering beroperasi dalam area internasional karena beberapa perlengkapan bahan baku terletak di mancanegara.

PERBEDAAN ANTARA PERSAINGAN INTERNASIONAL DENGAN PERSAINGAN GLOBAL
Dalam persaingan internasional, secara tipikal, satu perusahaan akan mulai bersaing secara internasional dengan cara memasuki hanya satu atau mungkin memilih sedikit pasar asing. Sedang dalam persaingan global, meliputi persaingan terhadap banyak negara dibelahan dunia. Tapi hanya bisa dilakukan bagi perusahaan-perusahaan yang awalnya telah melakukan persaingan internasional dan perusahaan mempunyai posisi pasar nasional yang sangat kuat dengan pasar internasional dan memimpin para pesaing dalam berbagai negara.

PERBEDAAN-PERBEDAAN CROSS-COUNTRY DALAM BUDAYA,KEPENDUDUKAN, DAN KONDISI PASAR.
Suatu perusahaan termotivasi untuk memperluas pasarnya diluar pasar domestiknya dengan menggunakan strategi melalui suatu pendekatan situation- driven (pendekatan situasi), berdasarkan budaya, kependudukan dan kondisi pasar. Suatu produk yang cocok disuatu daerah belum tentu cocok dinegara lainnya, bisa disebabkan oleh budaya dan gaya hidup (lifestyles). Jadi produk yang ditawarkan disetiap negara harus disesuaikan dengan selera dan keinginan dari pembeli lokal. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan pasar bervariasi dari suatu negara dengan negara lain. Perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam cross-country juga dapat ditemui dengan adanya variasi atau perbedaan dalam biaya-biaya distribusi dan biaya manufaktur. Hal ini dapat terjadi karena disetiap negara aktivitas-aktivitas produksi masing-masing perusahaan perbedaan. Untuk perusahaan yang berada dalam pasar domestik yang luas dengan aktivitas produksi yang besar tentunya biaya-biaya yang dikeluarkan juga besar, begitupun sebaliknya untuk perusahaan yang berada dinegara yang mempunyai pasar domestik yang sempit.

Potensi Keuntungan Lokal
Perbedaan dalam biaya produksi, produktivitas, inflasi, pajak dan peraturan pemerintah serta  kekayaan sumberdaya suatu negara akan menjadi pertimbangan bagi perusahaan global untuk melakukan kegiatan dan memperluas usahanya dibeberapa negara lainnya. Jadi suatu negara bisa jadi dapat dijadikan sebagai tempat produksi bukan untuk daerah pemasaran.

Risiko Perubahan Nilai Tukar Yang Merugikan
Suatu perusahaan global akan mendasarkan kegiatan bisnisnya (produksi, penyimpanan dan pemasaran) pada pertimbangan perubahan-perubahan  nilai tukar disuatu negara, untuk menghindari risiko-risiko kerugian karena  melemah dan menguatnya nilai tukar yang tidak stabil. (volatile of exchange rate).
Fluktuasi nilai tukar menimbulkan risiko signifikan terhadap daya saing perusahaan di pasar luar negeri. Eksportir di saat mata uang negara di mana barang diproduksi tumbuh lebih lemah, dan mereka kehilangan ketika mata uang tumbuh kuat. perusahaan domestik di bawah tekanan dari impor lebih rendah-biaya yang diuntungkan ketika mata uang pemerintah mereka tumbuh lebih lemah dalam kaitannya dengan negara-negara di mana barang impor dibuat.

Kebijakan-Kebijakan Pemerintah
jika peraturan-peraturan pemerintah mudah berubah-ubah tidak melindungi dunia usaha, anti perusahaan asing atau pembatasan-pembatasan perdagangan luar negeri dapat mempersulit dalam usaha memperluas usaha.

KONSEP PERSAINGAN MULTICOUNTRY DAN PERSAINGAN GLOBAL.
Persaingan multicountry yang mana terdapat banyak jenis cross-country dalam pasarnya dan perusahaan bersaing untuk memimpin persaingan pasar diantara para pesaing dalam satu negara secara terbuka dan terhadap negara lainnya. Karakteristik atau gambaran dalam persaingan Multicountry adalah sebagai berikut :
1.      Pembeli diberbagai negara yang berbeda tertarik pada atribut-atribut produk yang berbeda.
2.      Penjual bervariasi dari negara ke negara.
3.      Kondisi industri dan kekuatan persaingan di tiap pasar nasional berbeda.

Dalam persaingan pasar global, harga-harga dan kondisi-kondisi persaingan pasar lintas negara (cross-country) mempunyai hubungan yang sangat kuat sehingga membentuk pasar dunia dalam arti yang sebenarnya. Adapun beberapa karakteristik atau gambaran dalam persaingan global adalah sebagai berikut :
1.      Kondisi persaingan dalam pasar cross-country mempunyai hubungan yang kuat didalam beberapa pesaing dalam pasar yang sama.
2.      Posisi persaingan suatu perusahaan dalam satu negara dipengaruhi oleh posisi negara lainnya.
3.      Keunggulan bersaing didasarkan suatu perusahaan yang mempunyai operasi yang luas dan berskala global.
PEMILIHAN STRATEGI UNTUK MEMASUKI PASAR PERSAINGAN LUAR NEGERI
Cara pemilihannya:
1.      Pertahankan (satu negara) barang nasional basis produksi dan ekspor ke pasar luar negeri, baik menggunakan saluran distribusi ke depan perusahaan yang dimiliki atau dikendalikan asing.
2.      Lisensi asing untuk menggunakan teknologi perusahaan guna memproduksi dan mendistribusikan produk-produk perusahaan.
3.      Menggunakan strategi waralaba.
4.      Ikuti strategi yang di pakai oleh banyak negara, berbagai pendekatan strategis perusahaan (mungkin sedikit, mungkin banyak) dari negara ke negara sesuai dengan kondisi lokal dan berbeda selera dan preferensi pembeli.
5.      Ikuti strategi global, dengan menggunakan pendekatan dasarnya strategi yang sama kompetitif di semua pasar negara di mana perusahaan memiliki suatu kehadiran.
6.      Gunakan aliansi strategis atau usaha patungan dengan perusahaan asing sebagai kendaraan utama memasuki pasar luar negeri.
Ada beberapa strategi dasar bagi perusahaan untuk memasuki pasar luar negeri:

1.  Export Strategy
Mempertahankan produksi berbasis nasional dan mengekspor barang-barang ke pasar luar negeri dengan menggunakan jalur pengawasan distribusi. Dengan memakai pabrik dalam negeri (domestik) sebagai suatu basis produksi untuk mengekspor barang-barang keluar negeri adalah suatu strategi yang terbaik untuk mengejar penjualan internasional. Keuntungan dari strategi ekspor ini antara lain meminimumkan risiko dan peryaratan modal dan meminimumkan investasi secara langsung di negara-negara asing. Suatu strategi ekspor mudah diserang jika biaya-biaya manufaktur di negara asal lebih besar daripada di negara-negara asing ketika pesaing-pesaing mempunyai pabrik, selain itu juga melibatkan biaya shipping yang tinggi serta fluktuasi yang merugikan dan pertukaran nilai tukar mata uang. Strategi ekspor rentan ketika biaya produksi (1) di dalam negeri jauh lebih tinggi daripada di negara-negara asing di mana saingan memiliki tanaman, (2) biaya pengiriman produk ke pasar luar negeri jauh relatif tinggi, atau (3) pergeseran buruk terjadi pada nilai tukar mata uang.

2.  Licensing Strategy
Strategi ini dilakukan jika perusahaan mempunyai kemampuan secara teknis tetapi tidak mempunyai kemampuan secara internasional untuk memasuki pasar luar negeri dan adanya keinginan untuk menghindari risiko pada saat mengirimkan atau memasukkan sumberdaya ke pasar yang mana tidak lazim, kondisi politik yang mudah berubah dan ketidakstabilan ekonomi.

3. Franchising Strategy
Strategi ini dilakukan oleh perusahaan jasa dan retail yang melakukan ekspansi global. Keuntungan strategi ini antara lain franchises membawa serta biaya-biaya dan risiko dalam menetapkan lokasi/tempat aktivitasnya dan juga franchisor hanya melakukan pengeluaran untuk rekruitmen sumberdaya manusia, pelatihan. Kerugiannya adalah bahwa franchisor harus selalu menjaga kualitas dari produk tersebut. waralaba asing tidak selalu menunjukkan komitmen yang kuat untuk konsistensi dan standarisasi terutama ketika budaya lokal tidak menekankan kondisi sama masalah kualitas.Sementara lisensi bekerja dengan baik untuk memproduksi dan pemilik teknologi eksklusif, waralaba sering lebih sesuai dengan upaya ekspansi global bertahan dan perusahaan ritel.

Strategi Multicountry atau Strategi Global?
Strategi Multicountry ini perusahaan mengikuti strategi perusahaan-perusahaan negara lainnya, dengan memvariasikan pendekatan strategi perusahaan sesuai kondisi lokal.
Dalam strategi global perusahaan menggunakan pendekatan strategi yang sama dengan perusahaan lainnya dimana perusahan itu sudah ada yang melibatkan koordinasi strategi secara global dan penjualan dilakukan dalam jumlah yang banyak dan jika tidak semua, maka negara berada pada suatu pasar yang penting. Dalam strategi ini aktivitas atau pekerjaan terbaik terjadi ketika persyaratan atau keperluan produk dan pembeli/konsumen sama antara negara yang satu dengan yang lainnya.
Perbedaan Multicountry Strategy dengan Global Strategy dapat digambarkan sebagai berikut:

How a Multicountry Strategy Differ from a Global Strategi
Multicountry strategy:
1.      Mengkhususkan pendekatan-pendekatan persaingan perusahaan sesuai kebutuhan terhadap keadaan-keadaan bisnis dan pasar yang sudah pasti dimasing-masing negara-sangat merespon kondisi-kondisi lokal.
2.      Menjual versi produk yang berbeda-beda dalam negara yang berbeda dengan nama merek yang berbeda, menyesuikan atribut produk untuk menetapkan  selera pembeli dan keinginan pembeli setiap Negara
3.      Menyebar pabrik  melintasi banyak negara dengan memproduksi jenis-jenis produk untuk pasar lokal.
4.      Menyukai menggunakan suplayer local (karena beberapa sumber-sumber  lokal diwajibkan oleh pemerintah setempat)
5.      Menyesuaikan pemasaran dan distribusi produknya untuk budaya dan pelanggang local.
6.      Jika memungkinkan, mentransfer beberapa kompetensi dan kapabilitas dari negara ke negara.
7.      Memberikan seorang  country manager (manajer disuatu negara) kesempatan dengan leluasa membuat strategi secara otonomi sesuai kemampuannya.
Global Strategy:
1.      Mengikuti strategi  persaingan utama yang sama diseluruh dunia (low cost, differentiation, best cost, focust differentiation) dengan tanggung jawab minimal untuk kondisi lokal.
2.      Menjual produk yang sama dibawa merek dagang yang sama diseluruh dunia
3.      Menempatkan pabrik pada basis keuntungan lokasi maksimum, biasanya didalam negara dimana biaya produksi paling rendah tetapi bisa jadi shipping costnya tinggi atau lokasi lain memiliki keunggulan yang dominan.
4.      Menggunakan suppliers  yang terbaik dari mana saja diseluruh dunia.
5.      Mengkordinasi pemasaran dan distribusi produknya di seluruh dunia; melakukan penyesuaian kecil dimana dibutuhkan untuk negara local
6.      Bersaing dengan basis teknologi, kompetensi dan kapabilitas yang sama diseluruh dunia;
7.      Mengkoordinasi keputusan strategi yang utama diseluruh dunia, dengan mengharapkan manager lokal mengikuti (atau berada dekat dengan) strategi global.
TIGA CARA BAGI PERUSAHAAN MENDAPATKAN KEUNGGULAN BERSAING DALAM PASAR DUNIA
1. Using location to build competitive advantage.
Perusahaan cenderung mengkonsentrasikan aktivitas mereka dalam sejumlah lokasi yang terbatas disebabkan alasan sebagai berikut:
·         Ketika biaya manufaktur atau pabrikasi dan biaya aktivitas lainnya secara signifikan lebih rendah dibeberapa lokasi geografi dibanding yang lainnya.
·         Ketiika  terdapat skala ekonomi secara signifikan.
·         Ketika terdapat suatu tempat pembelajaran yang bermanfaat untuk meningkatkan tampilan suatu aktivitasnya dalam suatu lokasi.
·         Ketika lokasi tertentu mempunyai sumberdaya yang berlebihan
Perusahaan memilih untuk menyebar aktivitas ke berbagai lokasi.
Beberapa instansi ketika melakukan penyebaran aktivitas perusahaan mereka merasa kurang menguntungkan dibanding mengonsentrasikan aktivitas mereka. Hal ini berarti secara fisik pemilihan lokasi merupakan cara perusahaan untuk menunjukkan kemampuan aktivitas perusahaan pada pasar di tiap negara dimana perusahaan secara global mempunyai pelanggan dengan kapasitas besar.


2.  Using cross border transfer of competencies and capabilities to build competitive advantage.
Salah satu cara terbaik untuk perusahaan yang memiliki kompetensi nilai dan kekuatan sumberdaya yang baik untuk menjaga keuntungan kompetitif adalah dengan menggunakan pertimbangan kekuatan sumberdaya perusahaan tersebut untuk memasuki pasar  tambahan pada suatu negara.

Perusahaan yang memiliki kekuatan sumberdaya tertentu merupakan bukti kuat  bahwa perusahaan tersebut sukses berkompetisi dalam memasuki pasar negara baru. Transfer kompetensi (kapabilitas secara spesifik), kapabilitas (kemampuan secara umum), dan kekuatan sumberdaya dari satu negara ke negara lain berkontribusi untuk pembangunan dengan kompetensi dan kapabilitas yang lebih luas. Transfer kemampuan kompetitif membantu perusahaan mencapai pendominasian secara mendalam pada nilai area kompetitif.

Pendominasian pada nilai kapabilitas kompetitif, sumberdaya, atau aktivitas rantai nilai adalah dasar kuat untuk keuntungan kompetitif yang berkelanjutan lebih dari pasar multinasional atau kompetitor global, dan terutama kompetitor pasar domestik.

3.  Using cross border coordination to build competitive advantage.
Koordinasi aktivitas perusahaan lintas negara yang berbeda berkontribusi untuk mencapai keuntungan kompetitif yang berkelanjutan dengan beberapa cara yang berbeda – beda untuk mempertahankan keunggulan kompetetif mereka. Menyatukan aktivitas-aktivitas untuk mendapatkan keunggulan bersaing tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain :
·         Pesaing global dan multinasional dapat memilih dimana dan bagaimana menantang pesaing mereka.
·         Perubahan produksi dari satu lokasi ke lokasi lainnya untuk mendapatkan biaya yang menguntungkan atau kondisi perdagangan atau tingkat pertukaran.
·         Menggunakan teknologi internet untuk mengumpulkan beberapa ide untuk produk baru atau pengembangan produk dan menentukan yang mana produk yang dapat distandarisasi.
PROFIT SANCTUARIES, CROSS –MARKET SUBSIDIZATION, AND GLOBAL STRATEGI OFFENSIVES
Profit sanctuaries adalah pasar-pasar negara dimana suatu perusahaan mendapat profit yang besar (substantial) disebabkan karena posisi pasarnya kuat dan dilindungi.
Contoh, Jepang adalah suatu profit sanctuary untuk sebagian besar perusahaannya sebab pemerintah jepang membuat rintangan (memblok) atau melarang secara efektif perusahaan-perusahaan asing memulai bersaing untuk suatu bagian atau pangsa pasar yang besar terhadap penjualan suatu produk dijepang. Perlindungan dari ancaman pesaing asing dalam pasar dalam negeri mereka, perusahaan-perusahaan jepang dapat menuntut bayaran dengan harga yang agak tinggi  untuk pelanggang mereka dan dengan demikian mendapatkan profit besar yang menarik atas penjualan buatan jepang.
Perusahaan besar yang melindungi keuntungan sanctuaris mempunyai keuntungan kompetitif yang lebih besar dibanding perusahaan yang tidak melindungi keuntungan sanctuarisnya. Perusahaan yang memiliki banyak keuntungan sanctuaris,  mempunyai keuntungan kompetitif yang lebih besar dibanding perusahaan yang hanya memiliki satu keuntungan sanctuaris.
Keuntungan potensial sanctuaris dari Domestic-Only, Internasional, and Kompetitor
Global




      Menggunakan Cross-Market Subsidization untuk Suatu Strategis Offensive
Profit sanctuaries adalah nilai aset yang kompetitif, menyediakan kekuatan finansial untuk mendukung strategi penyerangan dalam memilih pasar negara dan sebagai penggerak perusahaan untuk memimpin pasar global.
Nilai tambah kemampuan keuangan  yang dihasilkan melalui berbagai profit sanctuaries memberikan pesaing suatu pasar global atau multicountry  kekuatan keuangan untuk membayar upah suatu serangan pasar lbagi suatu pesaing domestik yang hanya mempunyai profit sanctuaries pada pasar dalam negerinya. Cross-Market Subsidization melibatkan dukungan bersaing dalam satu pasar dengan sumberdaya atau profit yang dialihkan dari operasi-operasi pasar lainnya. Kekuatan bersaing merupakan hasil dari kemampuan perusahaan global untuk menggambarkan sumberdaya dan profit dalam pasar negara lain untuk meningkatkan serangan pada pasar tunggal (single-markets) atau pesaing satu negara dan mencoba untuk membujuk konsumen mereka dengan memberikan harga yang rendah, memberikan diskon, meningkatkan periklanan dan taktik serangan (offensive) lainnya.
     Strategi Penyerangan yang Tepat untuk Bersaing pada Pasar Asing
Terdapat tiga tipe kondisi dari strategi penyerangan yang dipakai perusahaan untuk berkompetisi di pasar asing:
1.      Mengadakan serangan secara langsung. Tujuan dari dilakukannya serangan secara langsung ini adalah menahan bagian utama dari pangsa pasar sehingga mengakibatkan pesaing akan mundur, selain itu serangan secara langsung ini dapat dilakukan dengan melakukan pemotongan harga, memperbesar pengeluaran dalam kegiatan pemasaran, biaya iklan dan promosi serta usaha untuk mendapatkan keuntungan pada satu atau lebih jalur distribusi.
2.      Mempertahankan (Contest). Dalam jenis strategi ini lebih rumit dan lebih difokuskan daripada serangan secara langsung. Dalam strategi ini memfokuskan pada segmen pasar tertentu yang tidak pantas untuk kemampuan defenders  yang mana penyerang mempunyai produk baru.
3.      Serangan Pura-pura (Feint). Strategi ini lebih didesain atau dibentuk untuk mengalihkan perhatian defenders dari penyerang utama.
STRATEGI ALIANSI DAN JOINT VENTURE DENGAN PARTNERS LUAR NEGERI
Aliansi, joint venture dan bentuk kerjasama yang lain dengan perusahaan-perusahaan asing banyak dilakukan oleh perusahaan domestik karena ada potensi untuk masuk ke pasar luar negeri atau untuk memperkuat kekuatan persaingan di pasar global. Contohnya perusahaan-perusahaan di Jepang dan Amerika yang aktif membentuk aliansi dengan perusahaan di benua Eropa untuk memperkuat kemampuan mereka dan ingin menempati peran penting. Strategi aliansi efektif dalam membangun kesempatan baru, bukan untuk mempertahankan atau memimpin pasar global. Sehingga tujuan dari perusahaan melakukan strategi aliansi ini adalah untuk menghasilkan penelitian gabungan, sharing (berbagi) teknologi, dapat digunakan perusahaan untuk bergabung dalam menggunakan fasilitas-fasilitas produksi atau distribusi dan sebagai sarana untuk memasarkan satu produk lainnya. Keuntungan dari dilakukannya strategi aliansi adalah :
1.      Mendapatkan keuntungan skala ekonomi dalam produksi dan pemasaran.
2.      Dapat menghilangkan kesenjangan dalam keahlian dan pengetahuan secara teknis dalam pasar lokal.
3.      Berbagi fasilitas distribusi dan jaringan dealer.
4.      Semangat dalam bersaing dimasa depan untuk mengalahkan bersama para pesaing.
5.      Mendapatkan keuntungan dari partner pasar lokal dan hubungan kerja dengan pemerintah pusat.
6.      Menggunakan secara maksimal perjanjian keuntungan dalam standar teknis yang penting.
Selain keuntungan dari dilakukannya strategi aliansi, dalam pelaksanaannya sering terjadi kesulitan, antara lain :
1.      Adanya maksud dan tujuan yang saling bertentangan.
2.      Menghabiskan waktu dan adanya pengambilan keputusan yang lambat.
3.      Halangan bahasa dan budaya
4.      Ketidakpercayaan atau kecurigaan ketika bekerja sama dalam daerah yang peka terhadap persaingan.
5.      Adanya pertentangan pribadi dan budaya perusahaan
6.      Bergantung pada perusahaan lainnya dalam jangka panjang.
Melakukan aliansi yang paling strategik dengan partner luar negeri
Lima faktor untuk melakukan aliansi:
1.      Pemilihan partner yang bagus. Satu good partner tidak hanya memiliki keinginan keahlian dan kesanggupan serta kemampuan tetapi juga membagi visi tentang tujuan aliansi. Pengalaman menunjukkan bahwa secara umum, menghidari suatu partner dimana memiliki potensi yang kuat untuk bersaing secara langsung disebabkan mempunyai produk yang overlapping   atau konflik kepentingan lainnya.
2.      Menerima adanya perbedaan budaya. Tanpa  pihak luar menunjukkan rasa respek terhadap praktek bisnis dan budaya lokal, tidak mungkin menimbulkan adanya  hubungan kerja yan produktif.
3.      Mengakui bahwa aliansi harus  menguntungkan kedua belah pihak.
4.      Menjamin bahwa keduanya bertindak sesuai dengan komitmen bersama.
5.      Proses struktur pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat jika dibutuhkan
6.      Mengatur proses pembelajaran, menyesuaikan perjanjian aliansi sesuai dengan keadaan-keadaan atau masalah-masalah baru.
STRATEGI YANG COCOK DIGUNAKAN DALAM PASAR GLOBAL
Perusahaan-perusahaan berlomba untuk memimpin pasar global harus menyadari persaingan dengan munculnya pasar baru separti Cina, India, Brasil, Indonesia, and Mexico, dan negara-negara lain yang mempertimbangkan risiko bisnis. Contohnya, Coca-cola telah meramalkan bahwa $2 milyar untuk investasi di Cina, India, dan Indonesia yang mana bersama-sama memegang 40 persen populasi dunia dapat menghasilkan penjualan di negara-negara itu berlipat ganda setiap tiga tahun di masa depan

Karakteristik persaingan dari munculnya pasar luar negeri adalah menyesuaikan produk seringkali melibatkan pembuatan melebihi perubahan produk yang kecil dan menjadi lebih sesuai dengan budaya lokal, perusahaan menarik perhatian pembeli dengan harga yang murah dan produk yang lebih baik, produk didesain dan dikemas secara khusus yang mungkin dibutuhkan untuk menyesuaikan keadaan-keadaan pasar lokal, tim manajemen harus selalu terdiri dari gabungan manajer lokal dan asing.

Ø  Kesimpulan
Ø  KESIMPULAN :
1.     Penentuan keseimbangan di pasaran barang bergantung kepada struktur pasar dari barang yang diperjualbelikan. Struktur pasar barang dibedakan kepada empat bentuk: (i) pasar persaingan sempurna,(ii) monopoli, (iii) persaingan monopoli (iv).
2.     Pasaran persaingan sempurna merupakan pasaran barang yang ideal karena mempunyai ciri-ciri yang memaksimumkan kesejahteraan masyarakat. Ciri-ciri utama persaingan sempurna adalah: pembeli harga, mudah ke luar masuk,menghasilkan barang serupa (identical/homogenous), banyak perusahaan dan pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar.
3.     Keberadaan pasar persaingan sempurna secara realitas tidak ada, karena ia hanya ada secara teori. Namun demikian pasar global dewasa ini mengarah pada konsep pasar persaingan sempurna dalam arti, variabel harga ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara penawaran dan permintaan pasar.

Ø  Daftar Pustaka
Abimanyu,yoopi.Ekonomi Manejerial.Bogor:Ghalia Indonesia.2004
Djojodipuro,Marsudi. 1994. Pengantar Ekonomi untuk Perencanaan. Jakarta: UI-Press
Masyuri.Ekonomi Mikro.Yogyakarta:UIN-Malang Press.2007
Rahardja,Manurung.Pengantar Ilmu Ekonomi(Microekonomi dan macroekonomi) edisi revisi. Jakarta : FEUI
Sukirno,sadono.Pengantar Teori Mikro Ekonomi:Jakarta.2002

Tidak ada komentar:

Posting Komentar