The Hardest Thing To Do Is Being Next To Someone You Know You Can't Have - Vigos

Senin, 27 Juni 2016

Essay Motivasi Kerja



ESSAY MENGENAI MOTIVASI KERJA

Banyak lulusan sarjana sekarang yang mengambil bidang pekerjaan bukan pada bidang study atau jurusan yang mereka ambil.Hal ini disebabkan semakin sempitnya lahan pekerjaan yang tersedia sehingga memicu hal tersebut.Dengan hadirnya Masyarakat Ekonomi Asia akan menimbulkan semakin sempitnya lahan pekerjaan yang ada sekarang.Hal tersebut bisa saja terjadi dikarenakan semakin ketatnya persaingan perusahaan antara perusahaan kompetitor lainnya. Pihak perusahaan juga membutuhkan tenaga ahli yang mampu mendongkrak kinerja perusahaan sehingga perusahaan tersebut tetap bisa bertahan dalam kebijakan MEA tersebut. Dengan demikian perusahaan mungkin mengambil tindakan PHK (Putus Hubungan Kerja).Jika PHK terjadi , di dalam masyarakat akan terjadi kesenjangan ekonomi yang cukup tinggi dikarenakan banyak yang akan terkena imbas tersebut.PHK juga dipicu oleh tingkat keahlian orang yang akan bergabung/keluar dari perusahaan tersebut dan sebagian besar tenaga kerja dari negara lain memiliki etos kerja yang tinggi,bayaran tenaga kerja asing pun juga akan meminimalisir pengeluaran perusahaan dikarenakan mereka tidak menuntut gaji/upah yang tinggi.Oleh sebab itu Pemerintah seharusnya memberikan keterampilan khusus bagi orang-orang yang hanya tamatan SMA dan lainnya.Dengan demikian mereka bisa bersaing dengan tenaga kerja asing lainnya dan menanamkan etos kerja yang tinggi agar perusahaan mau memakai jasa mereka.

Tulisan Ini Untuk Memenuhi Tugas Softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional.
Dosen: Jessica Barus, SE., MMSI.
Nama: H.Rizky
Universitas Gunadarma

AKUNTANSI INTERNASIONAL ANALISIS JURNAL 3

ANALISIS JURNAL 3

Topik / Tema               :           PSAK 13
Judul                           :           Analisis Implementasi PSAK 13 Dan Dampaknya Pada Beban Pajak Penghasilan Perusahaan (Studi Pada PT. Ciputra Development Tbk Tahun 2010 - 2012)
Nama Penulis              :           Joko Susilo
Muhammad Saifi
Devi Farah Azizah
Laporan keuangan merupakan informasi keuangan yang disajikan dan disiapkan oleh manajemen dari suatu perusahaan kepada pihak internal dan eksternal, yang berisi seluruh kegiatan bisnis dari satu kesatuan usaha yang merupakan salah satu alat pertanggungjawaban
dan komunikasi manajemen kepada pihak-pihak yang membutuhkannya. Salah satu implementasi dari penggunaan nilai wajar berada pada PSAK 13 tentang Properti Investasi (Wibisana, 2011). Perbedaan antara PSAK 13 sebelum dan sesudah adopsi IFRS adalah penggunaan metode penilaian properti investasi, kalau sebelum adopsi IFRS penilaian properti investasi harus menggunakan model biaya, sedangkan PSAK 13 setelah adopsi IFRS diperbolehkan untuk memilih apakah perusahaan ingin menggunakan model biaya atau model nilai wajar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan fokus penelitian nilai properti investasi, akumulasi penyusutan, selisih nilai wajar properti investasi, laba sebelum pajak, dan beban pajak penghasilan. Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu laporan keuangan perusahaan tahun 2010-2012. Hasil penelitian ini adalah perbedaan penggunanan metode penilaian properti investasi akan memberikan dampak pada beban pajak penghasilan perusahaan. Pada tahun 2010 ketika PT Ciputra Development Tbk menggunakan model biaya, beban pajak penghasilan perusahaan sama dengan beban pajak penghasilan perusahaan ketika menggunakan model nilai wajar karena tidak ada pajak final tambahan. Pada tahun 2011 beban pajak penghasilan perusahaan menggunakan model biaya lebih kecil dibandingkan dengan beban pajak penghasilan model nilai wajar. Kemudian pada tahun 2012, beban pajak penghasilan perusahaan model biaya juga lebih kecil dibandingkan dengan beban pajak penghasilan perusahaan model nilai wajar.

Sumber            :           Jurnal Perpajakan (JEJAK)| Vol. 8 No. 1 2016|

Tulisan Ini Untuk Memenuhi Tugas Softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional.
Dosen: Jessica Barus, SE., MMSI.
Nama: H.Rizky
Universitas Gunadarma




AKUNTANSI INTERNASIONAL ANALISIS JURNAL 2



ANALISIS JURNAL 2

Topik / Tema   :           Pasar Modal   
Judul               :           INTEGRASI PASAR MODAL INDONESIA DAN BEBERAPA BURSA DI DUNIA (PERIODE JANUARI 2013 - MARET 2013)
Nama Penulis  :           Jeina Mailangkay       

Krisis keuangan global yang terjadi di suatu negara maju dapat mempengaruhi negara lainnya terutama dalam kaitannya dengan pasar modal. Hal ini dikarenakan adanya efek penularan sehingga banyak investor yang menarik kembali investasinya karena tidak ingin merugi. Hal ini juga merupakan salah satu dari proses terciptanya integrasi pasar modal. Jenis penelitian ini, merupakan penelitian korelasional yang merupakan jenis penelitian yang mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain. Derajat hubungan variabel-variabel dinyatakan dalam satu indeks yang dinamakan koefisien korelasi. Koefisien korelasi dapat digunakan untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel atau untuk menyatakan besar kecilnya hubungan antara kedua variabel. Metode analisis yang digunakan yaitu korelasi sederhana (Bevariate Correlation) dengan menggunakan bantuan Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 18. Wijaya (2013:52) menyatakan bevariate correlation atau korelasi sederhana atau sering disebut juga prodect moment pearson berguna untuk menguji antar dua variabel. Dalam melakukan uji korelasi perlu diperhatikan test of significant. Hubungan yang signifikan antara IHSG dan DJIA membuktikan bahwa hipotesis pertama diterima. Hasil uji statistik yang menunjukan hubungan yang signifikan antara IHSG dan DAX membuktikan bahwa diterimanya hipotesis kedua. Hubungan yang signifikan antara IHSG dan indeks Hang Seng menyatakan bahwa hipotesis ketiga diterima. Hipotesis keempat dinyatakan diterima karena hasil menunjukan adanya hubungan antara IHSG dengan indeks Nikkei 225, namun hubungan korelasi antara IHSG dengan indeks Nikei 225 ini memiliki hasil yang sangat lemah dan searah yakni 0,451 (Mauliono, 2009). Dapat disimpulkan bahwa IHSG memiliki hubungan yang signifikan dengan Indeks DJIA, yang artinya terintegrasi. IHSG memiliki hubungan yang signifikan dengan Indeks DAX, yang artinya terintegrasi. IHSG memiliki hubungan yang signifikan dengan Indeks Hang Seng, yang artinya terintegrasi. IHSG memiliki hubungan yang signifikan dengan Indeks Nikkei 225, yang artinya terintegrasi.
Sumber            :           Jurnal EMBA Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 722-731

Tulisan Ini Untuk Memenuhi Tugas Softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional.
Dosen: Jessica Barus, SE., MMSI.
Nama: H.Rizky
Universitas Gunadarma

AKUNTANSI INTERNASIONAL ANALISIS JURNAL 1

ANALISIS JURNAL 1

Topik / Tema   :           Environmental Performance
Judul           :           PENGARUH KINERJA LINGKUNGAN DAN KEPEMILIKAN ASING TERHADAP KINERJA KEUANGAN
Nama Penulis  :           Fitria Puji Astuti
Indah Anisykurlillah
Henny Murtini

Kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalammenghasilkan laba (Sucipto, 2003). Perusahaan dengan persentase kepemilikan asing yang tinggi diduga dapat menigkatkan kinerja perusahaan karena manajemen dengan kepemilikan asing dapat lebih fokus dan lebih efisien dalam mengarahkan kegiatan operasional perusahaan, sehingga tujuan memaksimalkan profit dapat tercapai. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh sebanyak 10 perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan 10 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2008-2012. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, analisis regresi linear berganda dan analisis jalur.  Hipotesis pertama pada penelitian ini ditolak karena perusahaan sampel yang fokus pada kinerja keuangannya cenderung mengesampingkan kinerja lingkungan, begitu juga sebaliknya. Hipotesis kedua pada penelitian ini diterima karena stabilnya kondisi keuangan perusahaan dengan persentase asing yang tinggi akan lebih fokus, disiplin dan efisien dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan. Hipotesis ketiga dalam penelitian ini diterima karena perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan baik cenderung memiliki kepedulian sosial yang tinggi, karena perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik juga mengungkapkan kepeduliannya terhadap masyarakat dan tenaga kerjanya. Hipotesis keempat dalam penelitian ini diterima karena perusahaan multinasional terutama Eropa dan Amerika Serikat sangat mengedepankan isu-isu sosial, sehingga perusahaan tersebut akan jauh lebih peka dan mengungkapkan tanggung jawab sosialnya dengan lebih lengkap dan terperinci. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja lingkungan tidak berpengaruh secara langsung terhadap kinerja keuangan, tetapi berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja keuangan, sedangkan kepemilikan asing dan pengungkapan CSR berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Sumber            :           Accounting Analysis Journal 3 (4) (2014)
Tulisan Ini Untuk Memenuhi Tugas Softskill Mata Kuliah Akuntansi Internasional.
Dosen: Jessica Barus, SE., MMSI.
Nama: H.Rizky
Universitas Gunadarma